SELAMAT DATANG DI EMBUNG KEMUGE

selamat datang di embung kemuge

Rabu, 20 Oktober 2010

Pengamat: Presiden Jangan Terlalu Khawatir dengan Kritikan

Pengamat: Presiden Jangan Terlalu Khawatir dengan Kritikan
Medan (ANTARA) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono diharapkan tidak terlalu khawatir dengan besarnya informasi dan pemberitaan yang berisi kritikan dan sorotan negatif terhadap kinerja pemerintahan, kata pengamat dari USU Warjio, MA di Medan, Rabu.
Hal itu disampaikan Warjio ketika menanggapi pernyataan Presiden Yudhoyono agar informasi yang disampaikan mengenai keberhasilan dan kegagalan program pemerintah disampaikan secara berimbang sehingga tidak membuat bingung masyarakat.
Sebenarnya, kata Warjio, pernyataan Presiden Yudhoyono itu masih dapat dianggap wajar agar adanya perimbangan dalam setiap pemberitaan kepada rakyat.
Namun Presiden Yudhoyono dan seluruh jajarannya juga harus memahami bahwa besarnya kritikan selama ini merupakan bentuk harapan dari rakyat.
Kondisi itu disebabkan rakyat selama ini kurang merasa puas dengan kinerja jajaran Kabinet Indonesia Bersatu (KIB) II.
Apalagi jika dikaitkan dengan masa kepemimpinan Presiden Yudhoyono yang sudah berjalan enam tahun sehingga seharusnya dapat menguasai permasalahan dengan cepat.
"Besarnya kritikan itu wajar karena bentuk perhatian rakyat kepada pemerintah," kata Dosen Fakultas Ilmu Sosial Ilmu Politik USU tersebut.
Selain itu, kata Warjio, Presiden Yudhoyono juga dinilai terlalu tergantung dengan koalisi partai politik dan terkesan kurang berani mengambil sikap dengan cepat dan tegas.
"Seharusnya Presiden Yudhoyono lebih berani karena dipilih langsung oleh rakyat," katanya.
Sementara itu, Presiden LSM Perjuangan Hukum dan Politik (PHP) HMK Aldian Pinem menyatakan, besarnya informasi tentang kekurangan pemerintah itu merupakan gambaran perasaan rakyat.
Sebenarnya, rakyat mempunyai harapan yang sangat besar terhadap keberadaan pemerintah dibawah kepemimpinan Presiden Yudhoyono yang dipilih secara langsung melalui proses yang sangat demokratis.
Ketika harapan itu tidak terwujud, apalagi dalam enam tahun kepemimpinan Presiden Yudhoyono, sangat wajar jika muncul berbagai tanggapan yang berisi kritikan terhadap pemerintah.
Meski demikian, pemerintah harus memaknai secara positif dari kondisi itu karena dapat dianggap sebagai bentuk kepedulian rakyat terhadap proses pemerintahan yang berlangsung.
"Kalau dianggap negatif, negara ini bisa hancur," katanya.
Sebelumnya, ketika berbicara dengan sebuah radio swasta di Jakarta, Rabu (20/10), Presiden Yudhoyono meminta agar informasi yang disampaikan mengenai keberhasilan dan kegagalan program pemerintah disampaikan secara berimbang sehingga tidak membuat bingung masyarakat.
"Kalau dikatakan pemerintah serba gagal, buruk dan mundur, seolah tidak ada yang baik, ini racun. Juga sebaliknya, kalau pemerintah hanya diberitakan semua baik, juga tidak baik," kata Presiden menjawab pertanyaan masyarakat mengenai pemberitaan media massa maupun komentar berbagai pihak yang mengkritik pemerintah.
Presiden menyatakan, pihaknya akan menerima kritik apapun sepanjang pemberitaan pers maupun semua pihak dilakukan secara berimbang dan memberikan pengaruh pada upaya perbaikan terhadap hasil yang belum dicapai.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar