SELAMAT DATANG DI EMBUNG KEMUGE

selamat datang di embung kemuge

Senin, 25 Oktober 2010

Antisipasi Dua Aspek Dilaksanakan Dalam Defisit Anggaran


Monday, 25 October 2010 03:36
NABIRE - Untuk kesekian kalinya Bupati Nabire, Isaias Douw,S.sos melakukan kunjungan di lokasi-lokasi strategis pembangunan di Kabupaten Nabire. Setelah melakukan kunjungan dan meninjau beberapa lokasi di Distrik yaro dan Wanggar, Bupati yang belum genap satu tahun dilantik Gubernur Barnabas Suebu tersebut kembali meninjau Bendungan Kalibumi di Distrik Nabire Barat. Dalam kunjungannya kali ini Bupati melihat masyarakat berupaya menyingkirkan ratusan bahkan ribuan kayu yang melintang, tumpang tindih menghalangi jalannya air di bendungan tersebut.Berawal dari keprihatinan atas kondisi bendungan Kalibumi, Bupati Nabire memerintahkan kepada masyarakat untuk semampunya menyingkirkan serta membersihkan kayu-kayu di bendungan tersebut. Bupati telah memberikan alat potong kayu yakni berupa senso atau mesin  gergaji kayu untuk melancarkan menyingkirkan ribuan kayu tersebut.Di depan wartawan baik cetak maupun elektronik, Bupati Nabire Isaias Douw menyatakan rasa keprihatinannya atas kondisi Bendungan kalibumi Nabire saat ini.Hal itu yang dikatakannya, dalam kondisi keuangan daerah lagi defisit, Pemerintah Daerah terus berupaya agar Bendungan Kalibumi berangsur normal.Dua aspek yang menjadi dasar upaya Pemerintah daerah Kabupaten Nabire untuk membersihak kayu-kayu dari lokasi bendungan.pertama aspek kemanan dan yang kedua aspek manfaat. Aspek keamanan, menurutnya, bongkahan kayu-kayu yang saat ini menumpuk di bendungan akan sangat membahayakan kekuatan bendungan itu sendiri, karena bila dibiarkan tumpukan kayu akan semakin banyak dan bendungan dikuatirkan tidak akan mampu menahan bobot kayu-kayu yang semakin hari semakin bertambah.Menurutnya, pengalaman membuktikan saat bendungan, situ dan lain sebagainya tempat penampungan air dimana penahannya tidak mempu menahan beban maka yang terjadi akan jebol dan itu akan terjadi akibat yang sangat mengerikan.Banjir bandang di Wasior, jebolnya Situ Gintung di Banten merupakan contoh konkrit yang harus dijadikan pelajaran agar jangan sampai hal itu melanda nabire akibat pembiaran kondisi bendungan Kalibumi.Kedua aspek manfaat, menurut Bupati, Bendungan Kalibumi merupakan proyek yang tidak sedikit menyerap dana. Bendungan tersebut diperuntukkan sebagai pusat irigasi yang diproyeksikan mampu mengairi lahan sawah 4.600 hektar.Bendungan dibuat pada muaranya untuk mengairi dan menghidupi sawah-sawah petani di Nabire Barat khususnya Kampung Kalibumi yang pada muranya sebagai salah satu sarana meningkatkan taraf hidup petani khususnya umumnya masyarakat Kabupaten Nabire.Ujarnya, bila kondisi bendungan dibiarkan seperti itu, ratusan kayu tumpang tindih menghalangi jalannya air maka lancarnya irigasi akan terganggu yang pada akhirnya sawah-sawah petani kurang mendapat pasokan air sehingga petani akan terganggu dalam melakukan penanaman tanamaannya.“Ini tentunya akan sangat merugikan petani khususnya dan umumnya masyarakat Kabupaten Nabire,” ungkapnya.Saat ditanya apakah pemerintah daerah akan menggandeng pengusaha untuk melakukan pembersihan kayu-kayu di bendungan kalibumi, isaias Douw hanya berujat bahwa Pemerintah daerah Kabupaten Nabire saat ini dalam kondisi defisit anggaran.“Hendak menggandeng pengusaha siapa sementara Pemerintah Daerah Nabire tidak ada anggaran, Saya ingin menggandeng  tapi dana defisit,” tandasnya.Namun demikian katanya, walapun Nabire saat ini dalam kondisi defisit, pihaknya akan terus berupaya untuk melakukan langkah antisifatif akan segala kemungkinan yang terjadi serta memberikan manfaat bagi masyarakat banyak khususnya petani.“Saya sudah perintahkan sekitar 50 orang masyarakat untuk melakukan pemotongan kayu-kayu itu untuk selanjutnya dibersihakn, satu unit senso sudah saya berikan sebagai sarana pendukung.saat ini itu yang dapat kami lakukan karena menunggu dana pun belum tahu kapan turun,” katanya.Terkait adanya informasi yang mengatakan bahwa Pemerintah Provinsi Papua akan mengucurkan dana untuk menormalisasi bendungan, bupati Douw mengatakan bahwa sejauh ini dana itu belum jelas kapan turunnya.Dirinya telah berusaha untuk bertemu dengan pihak Pemerintah Provinsi maupun pusat, namun sejauh ini belum juga ada jawaban. “Kita belum tahu ada atau tidajk dana normalisasi bendungan ini, kalau ada juga kapan turunnya kami juga belum tahu.Saya sudah berkali-kali bertemu dengan pihak Provinsi maupun pusat namun nyatanya hingga kini belum ada kejelasan.Oleh karena itu kami tetap berusaha dengan kemampuan yang ada.Bila memeng ada segera diseragkan kepada pemerintah kabupaten agar mudah di awasi.Baik dari APBN maupun APBNP kami tidak tahu dananya berapa, kepada siapa dan siapa yang mengerjakan kami belum tahu.bila mereka mau bantu kita maka berikan kepada pengusaha di daerah agar mudah dilakukan pengawasannya, seperti anak-anak yang diturunkan informasinya 450 orang tetapi nyatanya yang turun hanya beberapa orang, ini juga kami tidak tahu,” tuturnya.Namun demikian Bupati berjanji bahwa padaa anggaran 2011 permasalahan bendungan Kalibumi akan diselesaikan.“Masalah bendungan ini tetap akan diselesaikan pada tahun anggaran 2011 bila memang tidak ada dana baik APBN maupun APBD Provinsi.Untuk langkah antisivatif saya turunkan sepuluh anak untuk membersihkan kayu-kayu itu, saya yakin lambat laun, sedikit demi sedikit akan kelihatan hasilnya,” ungkapnya. 2011, Izin HPH akan Dicabut, Pendulangan akan DistopLebih jauh Bupati Nabire menyatakan bahwa dengan melihat kondisi riil di bendungan Kalibumi, dimana yang menjadi penyebab masalah adalah kayu, maka pada tahun 2011 mendatang izin Hak Penebangan Hutan(HPH) akan dicabut.Menurutnya, selama sekian tahun HPH beroperasi di Kabupaten Nabire tidak menguntungkan bahkan sangat merugikan. Sumber daya hutan berupa kayu habis dibabat, kelestraian alam terganggu bahkan rusak akibat penebangan kayu, belum algi akibat yang akan ditimbulkan karena gundulnya lahan-lahan hutan.Disamping akan mencabut izin HPH, Bupati Nabire juga akan melarang pendulangan emas dibagian atas sperti Topo dan lain-lain.“HPH akan saya cabut izinnya dan saya tutup, kayu selama ini tidak mendatangkan untung bagi daerah bahkan merugikan masyarakat dan sangat merugikan generasi sepuluh tahun mendatang generasi Nabire, begitu pula dengan pendulangan akan saya stop,” tegasnya. Bupati juga merencanakan akan memasang pagar dibagian atas bendungan agar barang-barang yang terbawa arus air dapat terarah.  Bendungan Kalibumi Dibersihkan Secara SwakelolaMengantisipasi dampak negatif dan kemungkinan terjadinya bencana alam seperti yang terjadi di beberapa daerah, Bupati Nabire, Isaias Douw, S.Sos, Sabtu (23/10) melakukan kunjungan ke daerah Bendungan Kalibumi SP 1 Distrik Nabire Barat.Usai melakukan kunjungan, Bupati Isaias kepada media ini mengemukakan ini langkah kongrit (pembersihan tumpukan kayu, red) di sepanjang Bendungan Kalibumi yang diambil Pemda Nabire guna mengatasi kemungkinan yang terjadi akibat dari banyaknya tumpukan kayu tersebut. Pembersihan sejumlah kayu ini, kata Bupati Isaias, dikerjakan oleh masyarakat secara swakelola. Soal dukungan dana dari Pemda Nabire tentunya ada, namun untuk saat ini besarnya dana belum diketahui secara pasti. “Untuk saat ini yang dapat kita lakukan dalam menangani kemungkinan terjadi akibat banyaknya tumpukan kayu ini adalah menyerahkan proses pembersihan ke masyarakat guna dikelola secara swakelola. Tentunya melalui dinas maupun instansi terkait,” tandas Bupati Isaias. Selain melakukan pembersihan terhadap Bendungan tersebut, yang dikerjakan secara swakelola oleh masyarakat, tambah Bupati Isaias juga nantinya akan dilakukan perbaikan sesuai kemampuan daerah. Dan pembersihan dan pemeliharan ini akan dilakukan terus menerus. “Kita juga buat tim, dan tim ini melibatkan warga yang ada di sekitar daerah tersebut,” urainya.Kata Isaias yang menjadi Bupati Nabire kurang lebih 1 tahun ini, terkait perbaikan Bendungan Kalibumi ini memang sempat ada dilakukan, namun dananya yang kemarin sangat minim. Dan dalam rangka perbaikan bendungan ini, Pemda juga sempat mengupayakan, namun hingga kini belum ada jawaban dari pihak provinsi maupun pusat.Masih terkait pembersihan bendungan, terangnya, ini merupakan upaya yang saat ini bisa dilakukan. Pemerintah, kata Bupati Isaias, sangat perihatin dengan kemungkinan bila terjadinya suatu musibah yang seperti terjadi di Wasior kemarin.“Ini upaya untuk mencegah kemungkinan yang terjadi nantinya. Ya lebih baik mencegah dari pada nanti terjadi hal-hal yang kita tidak inginkan. Karena kalau sampai terjadi bencana di daerah tersebut tentunya akan mengeluarkan banyak dana. Kalau untuk saat ini bisa dicegah, kenapa tidak,” akhir bupati. (iing elsa/wan)  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar