Menurut seorang warga Wamena yang enggan namanya dicantumkan, kejadian ini menyebabkan situasi Wamena mencekam. Toko-toko memilih tutup dan lalu lintas jalan sepi.
Penyerangan Markas Polsek KP3 Udara Bandara Wamena, Senin pagi (4/10/2010), bermula dari sejumlah paket kiriman yang disita Polsek KP3 Udara.
Menurut informasi, pihak pembawa tidak menerima paket yang diduga isinya minuman keras dan atribut satuan tugas (satgas dulu bernama Penjaga Tanah Adat atau Petapa) Papua itu disita Polsek KP3 Udara.
Sekolompok masyarakat yang kebetulan menjemput dan berada di luar bandara tiba-tiba menyerang Markas Polsek KP3 Udara dengan melemparkan batu serta membawa senjata tajam.
"Anggota polisi pun berusaha mempertahankan diri dengan melepaskan tembakan," ucap seorang warga Wamena yang enggan namanya dicantumkan.
Pihak muspida sedang berdialog dengan pimpinan Dewan Adat Papua (DAP) mengenai penyerangan terhadap Markas Polsek KP3 Udara Bandara Wamena pagi tadi.
Kepala Bidang Humas Polda Papua Komisaris Besar Wachyono, Senin siang, mengatakan, penyerangan ini menyebabkan Kepala Polres Wamena AKBP I Gede Sumerta Jaya terkena lemparan katapel dan batu. "Satu gigi Kapolres tanggal dan bibir berdarah karena terkena lemparan katapel dan batu," ucapnya. (kmp/sym)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar